Bupati Kasmarni Dorong Hilirisasi dan Penguatan SDM Sawit Bupati Kasmarni Ajak APINDO Jadi Pilar Ekonomi Daerah yang Tangguh dan Inklusif DKP Bengkalis Tingkatkan Kualitas Konsumsi Pangan Melalui Pengembangan Desa B2SA 70 Peserta MTQ dan 1.300 Orang Peserta Pawai Asal Bengkalis Akan Meriahkan MTQ ke-43 Provinsi Riau di Negeri Junjungan Pj. Sekda Pimpin Rapat Pemulangan Jamaah Haji Rokan Hilir Tahun 2025 Ke Daerah Asal Asisten III Pemkab Rohil Hadiri Wisuda dan Perpisahan Santri/i Ponpes As-Sunnah Bagansiapiapi

Hukrim

Saut Situmorang: Radikalisme Banyak dari Isu Korupsi

badge-check


					Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang Perbesar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang

JAKARTA, BeritaPokok.com – Pimpinan KPK bicara terkait dampak buruk yang ditimbulkan akibat korupsi. Selain merugikan keuangan negara, korupsi juga ternyata menjadi salah satu penyebab radikalisme.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, dalam studi soal transnational crime, radikalisme bisa muncul akibat korupsi. Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian dalam peringatan Hari Antikorupsi sedunia.

“Seperti apa Hari Antikorupsi dibuat? Kan sesungguhnya agar dunia sadar bahwa korupsi bisa bikin kiamat suatu negara. Kemudian negara jadi bubar. Negara jadi tidak efisien, tidak efektif. Ketidakadilan bahkan isu radikalisme itu banyak dari isu korupsi di depannya,” kata Saut di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Minggu (8/12).

“Makanya dalam isu transnational crime yang saya dalami selama hampir 20 tahun itu, sebel kepada negara yang buat orang radikal korupsi,” sambung dia.

Bentuk radikalisme yang dipicu korupsi, lanjut Saut, berbeda-beda. Mulai dari radikalisme agama hingga ekonomi.

“Radikal ekonomi umpamanya kalau dia diperlakukan tidak adil, kemudian dia jadi lakukan ketidakadilan juga. Oleh sebab itu dalam rangka Hari Antikorupsi ini dari tahun ke tahun mengajak masyarakat bersama-sama, KPK enggak bisa memerangi ini sendiri,” ungkapnya.

Saut menyebut melawan korupsi bisa dilakukan dari hal yang sangat sederhana seperti tak menyogok saat membuat SIM. Selain itu, seperti jangan membuang sampah sembarangan hingga masalah titip absen.

Dalam kesempatan itu, Saut juga menyoroti masalah sumber daya di KPK yang kurang. Menurut dia, kasus yang bisa ditangani KPK sungguh banyak. Tapi, jumlah sumber daya di KPK minim.

“Kami hanya bisa 200 kasus, surat yang masuk itu ribuan yang masuk. Kalau memang kita ingin buat skala ekonomi yang besar, kasih KPK resources yang besar,” tandas Saut.(***)

Sumber : Kumparan.com

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Marisa Putri Trending Topic di X Usai Tabrak Emak-emak

5 Agustus 2024 - 10:38 WIB

Marisa Putri Trending Topic di X Usai Tabrak Emak-emak

Bukber PWI Riau Dihadiri Tiga Mantan Gubri

2 April 2024 - 22:53 WIB

Rudi Hartono Kembali Terpilih Sebagai Anggota DPRD Kota Dumai 2024-2029

28 Februari 2024 - 00:28 WIB

Rudi Hartono Kembali Terpilih Sebagai Anggota DPRD Kota Dumai 2024-2029

Terima Kunjungan Silaturahmi Pengurus PWI Riau, Kajati: Kita Siap Bersinergi dan Menjalin Kerjasama

4 Januari 2024 - 22:16 WIB

Terima Kunjungan Silaturahmi Pengurus PWI Riau, Kajati: Kita Siap Bersinergi dan Menjalin Kerjasama

DJBC Riau Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Penangkapan Kapal Rajawali GT 125

13 Desember 2023 - 22:39 WIB

DJBC Riau Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Penangkapan Kapal Rajawali GT 125
Trending di Berita