Dua Unit Heli Milik BNPB Diturunkan ke Rupat Padamkan Karhutla

RUPAT, Beritapojok.com – Dua unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Riau diturunkan ke Rupat, kabupaten Bengkalis untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang diperkirakan mencapai 10 hektar, Kamis (2/7/2020).

Kedua unit heli tersebut terlihat sedang mencurahkan air di beberapa titik api dibantu oleh jajaran TNI, Polri, BPBD Rupat.

Selain itu, PT SRL turut menurunkan 26 personil disertai 4 unit mesin pemadam, PT Priatama juga menurunkan 10 personil serta 2 unit mesin.

Salah seorang warga yang identitasnya tak ingin dipublikasi, kepada awak media mengatakan bahwa lokasi saat ini sudah 3 kali terbakar, yaitu pada bulan Januari, April dan Juni 2020 ini.

“Terus berturut-turut, pelakunya belum dapat ditangkap, kami masyarakat menyayangkan siapa pelaku sebenarnya, sampai saat ini belum ada yang tersangka, biarlah semuanya ini kami serahkan ke penegak hukum dan masyarakat juga meminta penjelasan dari dinas terkait soal lahan yang sering terbakar ini,” ujarnya dilansir tribunriau.com

Ditambahkannya, warga juga ingin mengetahui apakah lahan yang terbakar ini berstatus hutan produksi terbatas (HPT) atau bagaimana dan dinas mana yang berwenang.

Baca juga:   Kapolres Bengkalis Melalui Kapolsek Rupat Sosialisasi Bahaya Narkoba

“Supaya masyarakat tau titik kordinatnya, kalau lahan ini terlepas sebaiknya dibagikan kepada masyarakat, agar lahan ini dapat terurus,” harapnya.

Sementara itu, Lurah Tanjung Kapal, Sisal, SP ketika dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan bahwa lahan tersebut berstatus HPT.

“Lebih jelasnya tanya ke Dinas Kehutanan atau Dinas LKH Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Lurah Tanjung Kapal.

Sementara itu, Camat Rupat, Khairunajri S.STP, MPA ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah berkali-kali mengirimkan surat ke Dinas Kehutanan Provinsi untuk mengetahui koordinat lahan tersebut.

“Saya sudah berkali-kali mengirimkan surat ke dinas kehutanan provinsi supaya kita tau kordinat lahan itu, belum ada jawaban apakah lahan APT atau lahan LKH, kita sudah menyurati dinas kehutanan provinsi Riau sampai sekarang belum di jawab apa sih sebenarnya peruntukan lahan ini,” jelasnya.

Di sini, lanjut Camat, ada dua perusahaan yang mengapit, bisa dibersihkan dengan alat pada musim kering, jadi aman.

“Kita dan masyarakat sampai sekarang belum ada titik terang dari dinas kehutanan provinsi Riau tentang koordinatnya,” pungkas Khairunajri.(***)

 

Sumber : tribunriau.com