DUMAI – calon walikota Dumai, Paisal, diterpa berbagai isu negatif dan hoax diberbagai platform media sosial. Namun demikian, dia tetap meminta para pendukung untuk menahan diri dan mengedepankan politik santun.
Hal itu berulang kali disampaikan pasangan calon (Paslon) bernomor urut 3 tersebut diberbagai lokasi kampanye.
“Kami minta para pendukung dan relawan Paisal-Sugiyarto tetap jaga sikap, jaga silaturahmi dan kedepankan politik yang santun serta beradab,” tuturnya beberapa hari yang lalu.
Paisal memahami bahwa dalam pesta demokrasi berbagai cara akan dilakukan pihak lawan untuk saling menjatuhkan. Namun begitu calon walikota yang dikenal agamis ini tetap meminta para pendukung untuk meraup suara dan mengajak masyarakat memilih nomor urut 3 (tiga) dengan cara-cara yang beradab.
“Biarkan mereka mencaci maki, menebarkan fitnah. Kami minta seluruh relawan dan masyarakat pendukung Paisal – Sugiyarto mengedepankan sikap santun. Perbanyak ibadah, ramaikan mesjid dan berdoa kepada Allah agar kita diberikan kemenangan pada 27 November nanti,” ujarnya.
Sebagai calon petahana, Paisal dihujani berbagai kabar negatif, dan isu hoax, baik dari sisi kepemimpinannya maupun secara pribadi. Namun kebanyakan mereka yang membagikan postingan sebagai black campaign (kampanye gelap/terlarang) di platform media sosial menggunakan akun fake (palsu) atau samaran.
Hal itu ternyata tidak membuat sang petahana terganggu maupun terpancing emosi. Justru dengan santai Paisal mengikhlaskan serta memaafkan apa yang diperbuat kepada dirinya.
“Kita percaya masyarakat sudah pintar dalam menentukan pilihan. Kita tetap berikhtiar dan lakukan yang terbaik. Selebihnya Allah yang memutuskan hasilnya,” jelasnya.
Sebagai muslim, Paisal mengimani bahwa walikota Dumai kedepan sudah tercatat di lauhul mahfudz. Kampanye serta sosialisasi tahapan pilkada merupakan sebuah ikhtiar yang harus dilalui bersama.
“Kita optimalkan ikhtiar, dan perbanyak tahajud serta berdoa. InsyaAllah siapapun yang memimpin Dumai kedepan akan bisa membangun Dumai menjadi lebih baik,” pungkasnya.**