Kisah Lucu Abu Nawas, Raja ‘Disuruh’ Cari Telur Unta

Kisah Lucu Abu Nawas, Raja 'Disuruh' Cari Telur Unta

Beritapojok.comKisah lucu Abu Nawas kerjai sang Raja di zamannya yang sedang kesakitan hingga membuat sayembara.

Dikisahkan, saat itu sang Raja mengalami sakit di bagian pinggangnya hingga kesusahan untuk bergerak, meskipun untuk tidur.

Dengan sakit yang dialaminya, Raja memerintahkan seluruh tabib istana untuk mengecek kondisinya serta mengobatinya.

Namun, kala itu seluruh tabib istana tidak memiliki cara bagaimana penyakit sang raja dapat disembuhkan.

Tak hanya itu, tabib terkenal pun juga turut dipanggil ke istana untuk menemukan solusi terhadap penyakit sang raja.

Tapi, usaha itu juga gagal dan tak seorang tabib pun menemukan solusi serta obat bagi penyakit sang raja.

Akhirnya sang raja membuat sayembara untuk menyembuhkan penyakitnya, barang siapa yang dapat menyembuhkan penyakit raja, maka ia akan diberikan hadiah uang emas yang banyak.

Sayembara itupun menyebar luas hingga ke telinga Abu Nawas yang juga turut andil untuk ikut menyembuhkan penyakit raja.

Hingga pada gilirannya, Abu Nawas mengatakan kepada sang raja bahwa ia akan membuat resep selama dua hari kedepan dan berjanji akan kembali menghadap jika resepnya telah siap.

“Saya akan menyediakan resepnya dalam waktu dua hari ini, jika sudah siap saya akan kembali menghadap,” ujar Abu Nawas kepada Raja.

“Baiklah, kembalilah dua hari lagi dan bawa resepnya kepada ku,” jawab raja.

Sekembalinya Abu Nawas dari istana sang raja, Ia yang bukan ahli kesehatan merenungkan resep apa yang akan diberikannya kepada raja.

Dalam renungan panjangnya, ia melihat seorang pria tua yang masih kuat bekerja, hingga memanjat pohon kurma pun sanggup dilakukannya.

Abu Nawas pun mendekati kakek tua itu lalu mengucapkan salam seraya bertanya, “Kakek, apa yang membuat mu masih begitu kuat di umur segini?”.

“Aku hanya sering melakukannya, bahkan jika aku tidak bergerak satu hari saja, maka badan ku pun terasa sakit, jadi aku selalu bekerja agar badan ku tidak sakit-sakit,” jawab kakek tua itu sembari tersenyum kepada Abu Nawas.

Dengan jawaban kakek tua itu, Abu Nawas terpikir bagaimana cara untuk menyembuhkan penyakitnya baginda raja.

Abu Nawas pun langsung bergegas ke istana dan menghadap baginda raja, namun ada kebingunan di pikiran raja.

“Ada apa Abu Nawas, belum dua hari engkau sudah menghadap, apakah resepnya sudah selesai?,” tanya baginda raja ke Abu Nawas.

“Saya belum membawa resepnya wahai baginda raja, namun saya sudah tahu resepnya agar baginda bisa sembuh,” jawab Abu Nawas dengan yakin.

“Sebutkan resepnya agar bisa dicarikan oleh tabib istana,” perintah sang raja dengan tidak sabar.

“Resepnya adalah telur unta wahai baginda raja, tapi syaratnya ialah engkau harus mencarinya sendiri,” jawab Abu Nawas.

“Baiklah, saya akan mencarinya,” kata Raja sembari memaksa badannya yang sakit untuk keluar dari istana.

Baca juga:   Kisah Hukuman dari Segigit Apel yang Berujung Indah

Setibanya di pasar, baginda raja berkeliling ke beberapa pedagang seraya menanyakan adakah yang menjual telur unta.

Tentunya pedagang tahu kalau unta tidak bertelur, namun pedagang tidak berani mengatakannya karena takut dihukum oleh sang raja.

Tak hanya satu lokasi pasar, baginda raja yang begitu penasaran dengan resep Abu Nawas itu juga bergerak berjalan ke pasar yang lain.

Namun, tak satupun pedagang yang ia temui menjual telur unta hingga akhirnya ia bertemu seseorang pedagang nenek tua.

“Wahai ibu, apakah engkau menjual telur unta?,” tanya baginda raja.

Dengan mimik yang bingung dan si nenek juga tidak mengetahui bahwa yang dihadapannya ialah seorang raja, si nenek menjawabnya dengan singkat.

“Nak, unta tidak bertelur, bagaimana aku bisa menjualnya?,” jawab nenek tersebut.

Alangkah merah padamnya muka baginda mendapat jawaban tersebut, tentunya ia tidak marah kepada nenek tersebut melainkan ia murka terhadap Abu Nawas.

Ia merasa sudah dibohongi oleh Abu Nawas hingga tak sadar ia sudah jauh dari istananya.

Dengan menahan amarahnya, baginda raja akhirnya kembali ke istana, ia berencana menyuruh pengawalnya untuk memanggil Abu Nawas dan akan menghukumnya.

Namun, perintah itu tak sempat dilakukannya karena ia sudah lelah dan letih yang akhirnya malam itu baginda tertidur lelas dan pulas.

Keesokan harinya, baginda raja bangun dengan segar, penyakit pinggangnya pun sudah tak lagi ia rasakan.

Namun, ia masih menaruh amarah terhadap Abu Nawas, lalu ia pun memerintahkan pengawalnya untuk membawa Abu Nawas menghadapnya.

Setibanya Abu Nawas di hadapannya, “Apakah engkau membohongiku wahai Abu Nawas? unta tidak bertelur!, bagaimana mungkin engkau menyuruhku untuk mencarinya!,” ujar sang raja.

Abu Nawas akhirnya menceritakan pengalamannya bertemu dengan seorang kakek tua yang badannya sakit apabila tidak beraktifitas seharian.

“Hamba tidak mungkin berani menyuruh baginda berjalan kian kemari untuk bergerak, makanya hamba meminta baginda untuk mencari sendiri telur unta yang sebenarnya hanya agar baginda banyak bergerak dan tidak hanya memerintah tanpa bergerak,” jelas Abu Nawas dengan tersenyum.

“Lagipula, badan baginda sudah tampak sehat dan bugar setelah seharian mencari telur unta yang memang tidak akan perna ada itu,” kelakar Abu Nawas.

Mendapat jawaban itu, baginda raja akhirnya mengetahui alasan dibalik pencarian telur unta itu.

“Benar, usai mencari telur unta, akhirnya aku pun bisa tidur dengan pulas serta badan ku terasa segar dan bugar ketika bangun di pagi hari,” kata baginda menanggapi penjelasan Abu Nawas.

Benar kata pepatah, lanjut baginda raja, “Tidak ada kelezatan kecuali setelah kepayahan,” ujarnya tersenyum seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Akhirnya, Abu Nawas pulang dengan hadiah uang emas yang telah dijanjikan oleh baginda raja.

Tulisan ini disadur dari beberapa referensi dan cerita 1001 Malam.