Tidak Benar Sambu Group Stop Terima Kelapa Bulat dari Petani

TEMBILAHAN, Beritapojok.com – Beredar kabar bahwa Sambu Group melakukan penghentian pembelian atau stop terima kelapa bulat dari petani karena panjangnya antrian bongkar kapal di Kuala Enok. Hal ini perlu dikonfirmasi terkait komitmen Sambu Group atas pembelian kelapa dari petani, khususnya Indragiri Hilir, terlebih di era pandemi saat ini.

ā€œTidak benar jika Sambu Group menghentikan pembelian kelapa bulat dari petani. Untuk PT Pulau Sambu di Kuala Enok, sampai saat ini masih menerima kopra dan kelapa cungkil. Adapun memo yang beredar terkait tidak menerima kelapa bulat di PT Pulau Sambu di Kuala Enok sifatnya hanya sementara untuk mengurangi dampak negatif pada petani yang timbul dari jumlah reject yang tinggi. Pada prinsipnya, kami tetap berkomitmen untuk menerima kelapa dari petani,ā€œ demikian penjelasan Hendri, AGM Raw Material, PT Pulau Sambu di Kuala Enok.

ā€œPT Pulau Sambu di Guntung dan PT RSUP di Pulau Burung, sebagai bagian dari Sambu Group, tetap menerima kelapa bulat dari petani,ā€papar A Ginting, Humas Sambu Group. ā€œBahkan petani juga bisa mengirimkan kelapa bulatnya di gudang dan pancang seperti biasa, yang dikelola oleh PT Pulau Sambu di Guntung dan PT RSUP di Pulau Burung.

Baca juga:   Rekayasa Lalu Lintas di Kota Tembilahan Digelar Pada Saat Malam Idul Fitri

Sambu Group tetap beroperasi dengan mengadaptasikan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya menangkal COVID-19 khususnya di bidang industri. Memang ada sedikit keterlambatan penerimaan di pasar akibat dampak COVID-19. Namun Sambu Group memastikan ketersediaan bahan baku kelapa tetap terpenuhi dengan baik yakni dengan tetap menerima pasokan dari petani kelapa demi kelancaran proses produksi. Sehingga keberlangsungan ekosistem kelapa, khususnya di Indragiri Hilir tetap terjaga.

Menurut A Ginting, hingga kini aktivitas di pabrik Sambu Group berjalan seperti biasa. Pembelian kelapa berjalan seperti biasa. Dan tidak ada penghentian aktivitas kerja, atau stop terima kelapa dari petani, karena memang permintaan pasar tetap ada, dan pabrik membutuhkan kelapa dalam jumlah banyak untuk berproduksi.

Sambu Group tetap menerima kelapa dari petani dan berproduksi untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat sekitar. Dengan tetap beroperasi, Sambu Group ingin memastikan bahwa roda ekonomi akan tetap berjalan. (Rilis Bidhumas Sambu Group/Marbun)