Laksmana Raja Dilaut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa, ahai, tak terpaut
Mendengar lagu Zapin Melayu
Lantunan merdu dari Iyeth Bustami, diva Melayu kebanggaan Negeri Junjungan, Bengkalis, seakan menjadi mantra pemanggil yang magis. Dalam lirik lagu “Laksmana Raja di Laut” yang fenomenal itu, tersebutlah sebuah nama yang sarat akan sejarah dan pesona: Kecamatan Bukit Batu. Ini bukanlah sekadar sebutan, melainkan sebuah undangan terbuka untuk menjejakkan kaki di salah satu kecamatan tertua dan paling memesona di pesisir Riau, sebuah tempat di mana masa lalu dan masa kini berpadu dalam harmoni yang menawan.
Bagi para pelancong yang mencari pengalaman otentik, yang haus akan cerita, dan yang ingin merasakan kehangatan budaya Melayu sejati, Kecamatan Bukit Batu adalah jawabannya. Mari kita selami lebih dalam mengapa hati Anda pun pasti akan terpaut pada setiap sudutnya.
Bukit Batu: Gerbang Pesisir Riau yang Hangat dan Strategis
Secara geografis, Kecamatan Bukit Batu terletak di pesisir timur Pulau Sumatera, berhadapan langsung dengan Selat Bengkalis. Posisi ini menjadikannya kawasan yang dinamis. Denyut nadinya terasa kuat di Pelabuhan Roro Sungai Pakning, sebuah gerbang vital yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Bengkalis, menjadi salah satu jalur penting dalam lalu lintas perdagangan dan perekonomian. Hiruk pikuk di pelabuhan ini adalah cerminan kehidupan masyarakat yang terbuka dan giat.
Namun, di tengah dinamika itu, kehangatan khas Melayu tidak pernah luntur. Masyarakat Bukit Batu dikenal dengan keramahannya yang tulus, senyum yang mudah tersungging, dan semangat gotong royong yang masih kental. Mereka adalah para penjaga tradisi yang dengan bangga akan menceritakan kisah-kisah leluhur kepada siapa saja yang sudi mendengar.
Di sisi lain, kehadiran PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II di Sungai Pakning memberikan sentuhan modernitas. Sebagai salah satu objek vital nasional, kilang ini bukan hanya menjadi tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan komunitas dan lingkungan, menciptakan sebuah simbiosis unik antara industri dan kehidupan masyarakat pesisir.
Jantung Sejarah dan Budaya: Pesona Desa Wisata Bukit Batu
Ketika berbicara tentang pariwisata Bukit Batu, Desa Bukit Batu adalah jantungnya. Desa ini bukanlah destinasi yang baru diciptakan, melainkan sebuah perkampungan tua yang jejaknya dapat ditelusuri hingga ke era kejayaan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di sinilah warisan para pahlawan dan pemimpin besar dirawat dengan penuh hormat.
Kisah keperkasaan para Datuk Laksamana penguasa maritim yang disegani bergema kuat di desa ini. Mulai dari Datuk Laksamana I (Ibrahim, 1767-1807) hingga Datuk Laksamana IV (Ali Akbar, 1908-1928), jejak perjuangan mereka masih terasa. Makam-makam mereka yang terawat baik menjadi situs ziarah yang sakral dan penuh hikmah.
Tak jauh dari sana, peninggalan sejarah lainnya berdiri kokoh, seolah menolak lekang oleh waktu. Ada Rumah Datuk Laksamana yang megah, Masjid Jami’ Al Haq yang menjadi pusat spiritual masyarakat, serta beberapa meriam kuno (lela rentaka) yang menjadi saksi bisu pertahanan di masa lampau.
Untuk pengalaman yang lebih mendalam, seberangilah sungai dengan sampan atau perahu pompong menuju Rumah Orang Kaya Raja Negara. Di rumah panggung khas Melayu ini, Anda akan merasa seperti melangkah masuk ke dalam kapsul waktu. Barang-barang peninggalan seperti perabotan antik, tepak sirih, tombak pengawal, koleksi foto-foto lama, keris pusaka, hingga stempel bertuliskan Arab Melayu masih tersimpan rapi, masing-masing membisikkan ceritanya sendiri.
Dedikasi masyarakat dalam melestarikan warisan ini membuahkan hasil gemilang. Desa Wisata Bukit Batu berhasil meraih penghargaan bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dan bahkan mencatatkan Rekor MURI. Pengakuan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi yang wajib dikunjungi.
Selain wisata sejarah, desa ini juga menawarkan pesona alam Hutan Mangrove Bukit Batu Laut. Susuri sungai dengan perahu tradisional, dan biarkan mata Anda dimanjakan oleh hijaunya vegetasi bakau serta aneka fauna yang mendiaminya. Fasilitas seperti homestay, toilet, tempat makan, dan pusat suvenir yang dikelola oleh relawan desa menjamin kenyamanan setiap pengunjung.
Oase Modern di Tengah Industri: Telaga Suri Perdana
Siapa sangka, di tengah kawasan industri Pertamina, tersembunyi sebuah danau buatan yang begitu eksotis? Telaga Suri Perdana adalah bukti nyata bagaimana alam dan industri dapat berjalan beriringan. Danau yang jernih ini dikelilingi oleh taman yang tertata apik. Fasilitas seperti kursi-kursi di tepian, miniatur jembatan yang fotogenik, pendopo untuk bersantai, dan pulau mini buatan membuatnya menjadi tempat rekreasi favorit bagi keluarga. Dengan adanya mushola, gazebo, dan warung-warung makan, pengunjung bisa menghabiskan waktu berjam-jam menikmati ketenangan tanpa perlu khawatir.
Cita Rasa dan Buah Tangan: Menjelajahi Kekayaan UMKM Bukit Batu
Perjalanan Anda tidak akan lengkap tanpa membawa pulang kenangan dan mencicipi kelezatan lokal. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki Kain Tenun Lejo, sebuah kain tenun tradisional dengan motif yang khas dan warna yang menawan. Tentu saja, membawa pulang Batik Bukit Batu adalah sebuah keharusan. Dengan motif yang terinspirasi dari alam dan sejarah lokal, batik ini bukan hanya sekadar oleh-oleh khas Bukit Batu, tetapi juga representasi seni dan budaya Bengkalis yang membanggakan.
Untuk lidah, manjakan diri Anda dengan kuliner khas seperti Laksa yang gurih, Kue Badak yang legit, Bolu Kemojo yang lembut, dan Asidah yang unik. Jangan lupa untuk membeli Kerupuk Sagu yang renyah sebagai camilan di perjalanan pulang.
Panduan Praktis Menuju Bukit Batu
Akses menuju Kecamatan Bukit Batu kini semakin mudah. Bagi Anda yang berangkat dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, perjalanan darat memakan waktu sekitar 4-5 jam menggunakan jasa travel (mobil angkutan umum) yang nyaman dan banyak tersedia. Sementara itu, jika Anda datang dari Kota Dumai, perjalanan akan lebih singkat, hanya memakan waktu sekitar 2-3 jam melalui jalur darat yang sama.
Kecamatan Bukit Batu lebih dari sekadar destinasi; ia adalah sebuah pengalaman. Sebuah perjalanan yang akan membawa Anda menyelami sejarah, menyatu dengan alam, dan merasakan kehangatan yang akan selamanya terpaut di hati. Jadi, kapan Anda akan menjawab undangannya?
(diskominfotik/joekro)