PEKANBARU, Beritapojok.com – Provinsi Riau tahun ini mendapat bantuan Rp225 miliar dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk rehabilitasi mangrove seluas 15 ribu Hektar (Ha) di enam kabupaten/kota se-Riau.
“Tahun ini kita mendapat bantuan penanaman mangrove seluas 15 ribu hektar dengan dana sebesar Rp225 miliar. Ini merupakan perhatian luar biasa dari BRGM membantu Riau dalam rangka menyelesaikan persoalan mangrove,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod, Jumat (23/4/2021) di Pekanbaru.
Dengan bantuan tersebut, Murod berharap dapat mengatasi persoalan abrasi yang terjadi dibeberapa wilayah Riau. Terutama di Bengkalis dan Kepulauan Meranti yang terjadi sangat luas dan perlu penanganan yang serius.
“Dengan bantuan BRGM ini kita harap persoalan abrasi di Riau khususnya di daerah perbatasan antar negara terselesaikan dengan baik,” harapnya.
Namun itu untuk mengatasi persoalan abrasi di Riau, lanjut Murod, harus diterintegrasikan dengan program pembangunan lainnya. Karena pembangunan mangrove di daerah perbatasan itu berhadapan dengan gelombang laut yang cukup kuat.
“Makanya ini perlu penyelesaian secara teknis. Karena untuk mengatasi gelombang besar dengan cara manual sangat sulit, kecuali ada pembangunan pecak gelombang. Dengan adanya sinergi Insya Allah masalah abrasi yang panjangnya mencapai 160 Km,” ungkapnya.
Murod menambahkan, rencana bantuan tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi mangrove di enam kabupaten/kota, diantaranya Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Siak, Indragiri Hilir dan Dumai.(MCR)