PEKANBARU, Beritapojok.com – Kasus Penularan Covid-19 di Bumi Lancang Kuning mulai mengkhawatirkan, hampir mendekati angka 6.000, sementara ruang ICU di berbagai rumah sakit penuh.
Juru bicara Satgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi menyatakan, ruangan ICU berventilator di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru penuh. Padahal rumah sakit ini merupakan rujukan utama pasien Covid-19.
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa rumah sakit swasta di Pekanbaru. Saat ini hanya tersisa ruang ICU tanpa ventilator, sehingga belum masuk kategori ruangan perawatan pasien Covid-19 di Riau. “Kondisi ini terjadi karena angka kasus harian selalu di atas 300, banyak yang bergejala berat,” ujar Yovi di Pekanbaru.
Pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat wajib dirawat. Sementara kondisi di Riau ada pasien dengan gejala ringan menuju berat. “Ini menjadi kekhawatiran medis, bagaimana menyelamatkan nyawa warga dari Covid-19,” ucap Yovi.
Selain ICU, ketersediaan ruangan perawatan Covid-19 gejala ringan hingga sedang juga mengkhawatirkan. Peningkatan keterisian ruangan perawatan meningkat hingga 60 persen. “Jika tidak ada antisipasi maka ketersediaan tempat tidur akan penuh,” katanya.
Ia juga mengatakan, kasus angka kematian di Riau karena terpapar virus corona juga sangat tinggi. Setiap hari dalam beberapa pekan belakangan ada 15 orang meninggal dunia. “Ini angka kematian tertinggi, bahkan mencapai puncak tertinggi di Riau,” jelasnya.
Yovi menyebutkan, sudah 14 bulan Riau berjuang keluar dari pandemi ini. Kondisi saat ini merupakan yang terburuk.
“Apakah Riau bisa seperti India? Bisa saja, kalau tak ada lagi yang patuh dengan protokol kesehatan,” pungkasnya. (***)
Sumber: Liputan6.com