ROKAN HILIR, BeritaPojok.com – Belasan rumah warga terendam dan para siswa di sejumlah sekolah terpaksa diliburkan akibat banjir yang melanda Desa Sekapas Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir sejak dua hari ini.
Ketinggian air di dumah warga yang terendam diperkirakan 15 cm. Sebagian warga sudah diungsikan dan sebagian lagi masih bertahan di rumahnya.
Banjir juga menggenangi sekolah, antara lain SDN Persiapan dan PAUD serta TK Aisyah, akibatnya tidak dapat menyelenggarakan aktifitas belajar mengajar seperti biasanya.
“Sekolah kebanjiran, jadi hari ini diliburkan,’’ ujar Sekcam Rantau Kopar, April Manri S.Sos di lokasi banjir.
Sekcam menjelaskan, di wilayahnya banjir merendam tiga Kelurahan, Kelurahan Rantau Kopar, Kelurahan Sungai Rangau dan Kepenghuluan Bagan Cempedak. Dari tiga kelurahan tersebut, rumah warga yang terendam banjir sekitar 12 rumah. Sebagian warga masih bertahan di rumah mereka dan sebagian lagi sudah mengungsi di tempat keluarganya.
Pihak Kecamatan menyediakan posko bencana di kantor Camat Rantau Kopar.
Menurut warga, banjir terjadi akibat meluapnya sungai Rokan dan akibat kiriman banjir dari Kabupaten Rokan Hulu. Hujan yang turun dengan deras tanpa henti sehari sebelumnya, telah membuat sungai itu meluap dan menggenangi pemukiman warga.
Danramil 02/Tanah Putih Kodim 0321 Rokan Hilir, Kapten (Inf) Khairul Anwar menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan membantu warga serta memberikan penyuluhan dan terus memantau di lapangan terhadap kondisi banjir.
”Sejak dua hari ini kita terus mendampingi warga di lapangan yang terkena banjir,” ujar Khairul Anwar.
Ia juga menghimbau kepada warga Rantau Kopar agar dapat menjaga keamanan diri dalam menghadapi banjir, khususnya kepada warga yang mempunyai anak kecil agar tetap waspada menjaganya, jangan sekali-kali melepaskan anak dan membiarkan mereka bermain di daerah banjir.
“Tanggap bencana banjir yang dilakukan oleh TNI, merupakan cerminan dari salah satu tugas pokok TNI dibidang operasi militer selain perang yaitu membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan,” ujarnya.(red/spr)