Beritapojok.com – Video kekejian Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) membantai sejumlah warga beredar di media sosial (medsos).
Dari beberapa informasi yang melekat di video kekejian KKB itu, diketahui terjadi di pegunungan Bintang, Papua.
Video tersebut mendapat kecaman keras dari Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM).
Dikutip dari politik.rmol.id, video kekejian KKB yang membantai masyarakat sipil bukan hanya 1 yang beredar.
Baca Juga: Diserang Kelompok Bersenjata, Satu Prajurit TNI Gugur Dalam Tugas Misi Perdamaian PBB
Dalam video, salah satu anggota KKB tampak memegang bendera bintang kejora.
Sementara warga yang menjadi korban terlihat bercucuran darah dan ada yang sudah tergeletak tak berdaya.
Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule menyebut aksi itu sebagai tindakan biadab yang tidak bisa dimaafkan.
Menurutnya, negara wajib memberi respons keras atas kebiadaban tidak berperikemanusiaan tersebut.
“Biadab! Negara tak boleh kompromi dengan teror. Negara tak boleh kalah dengan teror,” tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (13/12).
Diingatkan Iwan Sumule, negara bisa melakukan respons keras memburu para KKB tersebut.
Penggunaan senjata bahkan diperbolehkan oleh dunia internasional untuk membasmi gerakan separatis yang sudah kelewat batas hingga merenggut nyawa rakyat.
“Jangan biarkan setetespun darah warga negara tumpah dalam menjaga kedaulatan negara,” tekannya.
Peristiwa ini sendiri terjadi pada Senin lalu (5/12), di mana ada 3 tukang ojek yang meninggal usai pembantaian itu.
Tudingan KKB bahwa yang dibunuh adalah anggota intelijen juga sudah dibantah oleh aparat.
Editor: Is