Prabowo Akan Bertemu Menhan Filipina Bahas WNI Tawanan Abu Sayyaf

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ketika diwawancara.(Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ketika diwawancara.(Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

JAKARTA, Beritapojok.com – Untuk membahas soal penculikan yang dilakukan oleh Abu Sayyaf terhadap warga negara Indonesia, sekaligus membahas soal satu orang WNI yang kini masih menjadi tawanan di wilayah Filipina Selatan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Filipina dalam waktu dekat.

Prabowo juga ingin membahas soal tindak lanjut pencegahan terjadinya penawanan-penawanan terhadap WNI, khususnya para nelayan yang memang sering melaut ke wilayah perairan Filipina.

“Pak Prabowo akan bertemu dengan Menhan Filipina di Manila beberapa hari ke depan untuk membahas itu,” kata Dahnil kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa (24/12/2019).

Hal ini juga akan dibahas oleh Prabowo dengan pihak Malaysia agar tak ada penculikan terhadap nelayan Indonesia saat melaut ke wilayah perbatasan Malaysia.

“Sekaligus berterima kasih karena telah membantu pembebasan 2 orang nelayan Indonesia. Juga bicara soal langkah pencegahan agar penculikan tidak lagi terulang. Termasuk bicara dengan Malaysia,” kata dia.

Baca juga:   Diserang Kelompok Bersenjata, Satu Prajurit TNI Gugur Dalam Tugas Misi Perdamaian PBB

Sebelumnya, Pasukan Filipina berhasil menyelamatkan dua pelaut Indonesia berinisial SM dan ML yang diculik kelompok Abu Sayyaf pada Minggu pagi (22/12/2019).

Dua orang ini termasuk di antara tiga pelaut Indonesia yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf pada September lalu di perairan Malaysia di dekat ujung selatan Mindanao, Filipina.

Penyanderaan tiga nelayan itu diketahui publik lewat sebuah video di Facebook. Dalam video itu, para nelayan mengirim pesan agar Jokowi membebaskan mereka dengan membayar tebusan.

Tiga WNI itu bernama Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan Samiun Maneu (27).

Ketiganya diculik kelompok teroris saat sedang melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah. Insiden itu terjadi pada 24 September 2019.

“Kami bekerja di Malaysia. Kami ditangkap kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019. Kami harap bos kami bantu kami untuk bebaskan kami,” kata Samiun menggunakan bahasa Indonesia dalam video tersebut.(***)

Sumber : cnnindonesia.com