Orang Asli Ocu Tinggal Di Kampung Baru Adakan Tradisi Balimau Kasai

BENGKALIS, Beritapojok.com – Di sejumlah daerah di Sumatra khususnya Riau menggelar tradisi balimau dalam menyambut bulan puasa. Tradisi yang sama juga diadakan di salah satu daerah di Bengkalis yaitu Dusun Kampung Baru Desa Batang Duku Kecamatan Bukit Batu.

Tradisi balimau di Dusun Kampung Baru dilestarikan Orang Kampar yang tinggal disana.

Acara balimau kasai tentunya sudang termasuk agenda tahunan Desa Batang Duku untuk menyambut Bulan Puasa 1442 H/2021 M

Pada Acara Balimau Kasai, Senin (12/04/2021) ini di buka langsung oleh kepala Desa Batang Duku Sapri S.Pdi dan dihadiri oleh Camat Bukit Batu yang diwakili KASI TRANTIBUN HANAFI, anggota Dewan FEBRIZA LUWU dan RAHMA YENNI, BPD Dusun se Batang Duku juga seluruh warga Ocu yang ada di Dusun Kampung Baru Desa Batang Duku Khususnya.

Kepala Desa Batang Duku Sapri S.Pdi menyampaikan, kegiatan Balimau Kasai tentunya sudah diawali dari para orang tua Kita yang terdahulu, ini adalah bentuk rasa syukur kita untuk memasuki bulan yang suci tentunya bulan Ramadhan.

“Ini adalah bentuk rasa syukur kita untuk memasuki bulan yang suci tentunya bulan Ramadhan,” tutur Kades Batang Duku.

Lebih lanjut seperti apa yang di sampaikan oleh salah satu Pemuka Masyarakat ataupun tetuo Kampung Baru yang sering disapa Ngadimin menjelaskan, Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat.

Baca juga:   Safari Ramadhan Perdana, Wako Kunjungi Masjid Al Barkah

“Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar yang tinggal di desa Batang Duku untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan,” ujar Ngadimin.

Acara ini biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun yaitu sehari menjelang masuknya bulan puasa, upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa juga merupakan simbol penyucian diri.

“Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang di campur jeruk yang oleh masyarakat Kampar sendiri disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas,” jelasnya.

Sedangkan kasai adalah wangi wangian yang biasanya dipakai kewajah dan tangan atau semacam lulur.

“Bagi kami masyarakat Kampar pengharum badan (kasai) ini dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa,” tutur Ngadimin.

Tak hanya warga Kampar di Kampung Baru, orang Kampar yang ada di perantauan juga melestarikan tradisi ini. Sebagai contoh Orang Ocu, sapaan khas Orang Kampar.

“Insya Allah Kegiatan ini tentunya kita adakan lagi, karana kegiatan upacara adat ini sudah menjadi turun temurun bagi warga Ocu khususnya Dusun Kampung Baru.” tutup Ngadimin kepada media.(Jok)