Di setiap sudut kota yang kaya akan sejarah dan budaya, selalu ada satu nama yang menjadi penanda rasa, sebuah warisan kuliner yang ceritanya dituturkan dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi. Di Kabupaten Bengkalis, sebuah negeri yang elok di pesisir Riau, nama itu adalah Rujak Pak Sutrisno. Berlokasi strategis di Simpang Rumbia, Kecamatan Bengkalis, kedai sederhana ini bukan sekadar tempat untuk menikmati seporsi rujak, melainkan sebuah destinasi ziarah rasa bagi siapa saja yang merindukan keaslian dan kesegaran tiada tara.
Bagi para wisatawan lokal dan pemburu kuliner sejati, menemukan Rujak Pak Sutrisno adalah seperti menemukan sebuah permata tersembunyi. Ini adalah salah satu kuliner legendaris Bengkalis yang namanya telah terpatri kuat. Kisahnya dimulai dari sosok sang perintis, Pak Sutrisno, yang dengan penuh dedikasi meracik setiap porsi rujak dengan resep rahasia keluarga. Kini, setelah beliau wafat, tongkat estafet usaha dengan mulia dilanjutkan oleh putranya. Banyak yang khawatir, akankah rasa otentik itu pudar seiring bergantinya tangan peracik? Namun, kekhawatiran itu sirna seketika pada suapan pertama. Sang anak berhasil menjaga api warisan itu tetap menyala terang. Rasa, kualitas, dan kehangatan pelayanannya tetap sama, seolah Pak Sutrisno sendiri yang masih tersenyum di baliknya.
Simfoni Kesegaran dalam Setiap Gigitan
Apa yang membuat Rujak Pak Sutrisno begitu istimewa? Jawabannya terletak pada komitmennya terhadap kesegaran bahan baku. Bayangkan sebuah piring penuh warna yang memanggil-manggil untuk segera dinikmati. Di sana, ada potongan nanas yang manis dengan sedikit sentuhan asam, menghadirkan nuansa tropis yang ceria. Lalu ada irisan mangga muda yang renyah, memberikan kejutan rasa asam yang membangkitkan selera. Kedondong yang renyah dan jambu air yang kaya akan kandungan air memberikan tekstur kriuk yang memuaskan.
Tak berhenti di situ, potongan bengkoang dan timun yang sejuk dan segar hadir sebagai penyeimbang, meredakan sengatan pedas dan memberikan sensasi hidrasi yang sempurna di tengah teriknya cuaca Bengkalis. Terakhir, sentuhan unik dari ubi jalar memberikan sedikit rasa manis alami dan tekstur yang lebih padat, melengkapi komposisi rujak menjadi sebuah karya seni rasa yang harmonis. Setiap buah dipilih dengan teliti, memastikan hanya yang terbaik dan paling segar yang sampai ke piring pelanggan. Ini bukan sekadar rujak; ini adalah perayaan hasil bumi yang disajikan dengan penuh cinta.
Sang Mahkota: Kuah Bumbu yang Membuat Ketagihan

Jika buah-buahan segar adalah tubuh dari Rujak Pak Sutrisno, maka kuah bumbunya adalah jiwanya. Kuah inilah yang membedakannya dari yang lain, yang membuatnya menjadi rujak populer Bengkalis yang tak terkalahkan. Rahasianya terletak pada perpaduan sempurna antara gula merah berkualitas tinggi yang legit dan pekat, dengan bumbu kacang tanah yang digiling segar setiap hari dalam jumlah yang melimpah.
Saat kuah kental berwarna cokelat keemasan itu disiramkan di atas gunungan buah, aroma manis-gurih yang khas menggoda siapa saja yang berada di dekatnya. Teksturnya pas, tidak terlalu encer namun juga tidak terlalu kaku, mampu menyelimuti setiap potongan buah dengan sempurna. Bagi para pencinta pedas, ini adalah surga. Anda bisa memesan tingkat kepedasan sesuai selera, mulai dari yang ringan untuk pemula hingga yang “membakar” semangat bagi para pemberani.
Namun, keistimewaan Rujak Pak Sutrisno tidak berhenti pada bumbu kacangnya. Memahami selera pelanggan yang beragam, mereka menyediakan alternatif bagi yang tidak menyukai atau alergi terhadap kacang. Sebagai gantinya, racikan bumbu dengan tambahan asam jawa yang kental menjadi pilihan. Rasa asamnya yang tajam dan menyegarkan memberikan dimensi rasa yang sama sekali berbeda namun sama-sama memikat, membuktikan betapa dalamnya pemahaman mereka akan seni meracik bumbu.
Lebih dari Sekadar Makanan Penutup

Kedai Rujak Pak Sutrisno yang buka setiap hari ini hampir tidak pernah sepi. Dari siang hingga sore hari, tempat ini selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Di tengah cuaca Bengkalis yang terkadang begitu terik, menikmati seporsi Rujak Sutrisno adalah sebuah ritual pendinginan yang paling nikmat. Rasa pedasnya membuat keringat mengalir, namun kesegaran buahnya mendinginkan tubuh dari dalam.
Rujak ini juga telah menjadi jawaban legendaris bagi para ibu hamil yang sedang mengidam. Kombinasi rasa asam, manis, pedas, dan segar seolah menjadi jawaban sempurna atas keinginan yang kerap datang tiba-tiba. Fleksibilitas harga dan penyajiannya juga patut diacungi jempol. Dengan harga Rp20.000, Anda sudah bisa mendapatkan seporsi rujak campur yang porsinya berlimpah ruah. Jika ingin membawanya sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah, sangat disarankan untuk memesan dengan bumbu terpisah seharga Rp25.000 agar kesegaran buah tetap terjaga. Uniknya, Anda juga bisa membeli kuah bumbunya saja seharga Rp25.000 untuk stok di rumah, atau campuran buahnya saja seharga Rp20.000.
Maka, bagi Anda para penjelajah rasa dan pencinta kuliner sejati, jangan lewatkan kesempatan ini. Saat Anda berada di Bengkalis, arahkan langkah Anda ke Simpang Rumbia. Cicipilah sendiri mahakarya kuliner legendaris Bengkalis ini. Rasakan bagaimana setiap suapan Rujak Pak Sutrisno membawa Anda pada sebuah perjalanan rasa yang otentik, segar, dan tak terlupakan. Ini bukan sekadar jajanan, ini adalah bagian dari denyut nadi dan kebanggaan kuliner Negeri Junjungan.
(diskominfotik/joekro)