Gubri Syamsuar Tanam Mangrove di Bandar Bakau Pangkalan Sesai Kota Dumai

Gubri Bersama Kapolda, Danrem dan Ketua DPRD Riau Tanam Mangrove di Dumai
Penenaman Mangrove di Dumai bersama Gubernur Riau H. Syamsuar

DUMAI, Beritapojok.com Sempena HUT ke 75 Kemerdekaan RI dan Memperingati Hari Mangrove Sedunia serta dalam rangka mencegah terkikisnya daratan akibat abrasi air laut, Gubernur Riau Syamsuar bersama Dirjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ikut menanam tanaman mangrove di Bandar Bakau Jl. Nelayan Laut, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kota Dumai, Senin (03/08/2020).

Syamsuar dalam sambutannya mengatakan, Hari Mangrove sedunia ini diperingati setiap tanggal 26 Juli, dan telah ditetapkan secara resmi oleh UNESCO pada bulan November 2015 dalam sebuah dokumen “Proclamation of the internasional day for the conservation of the mangrove ecosystem”.

“Indonesia memiliki sebaran ekosistem mangrove terluas dunia, yakni seluas 3,31 juta hektare, atau 20 persen dari luas total mangrove dunia. Sedangkan untuk Riau sendiri tercatat seluas 222 ribu hektar yang tersebar di 7 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Siak dan Kota Dumai,” ujar Gubri Syamsuar.

“Untuk Riau sepanjang 137 km penanaman mangrove, masuk dalam RPJMN. Langkah bersama dalam rangka menangani banyaknya kerusakan mangrove dan berkurangnya pulau kita di pesisir yang berhadapan langsung dengan Malaysia,” tamba Syamsuar.

Gubri juga menjelaskan, dipilihnya Dumai sebagai tempat penanaman mangrove bersama Provinsi lainnya se-Sumatra, mengingat di daerah sepanjang pantai di Dumai terjadi abrasi yang cukup besar. Tekanan dan eksploitasi terhadap ekosistem mangrove terutama disebabkan oleh konversi mangrove menjadi tambak udang liar.

“Selain itu juga terjadi perluasan perkebunan kelapa sawit, pembalakan liar dan pembangunan infrastruktur. Ekosistem mangrove yang relatif tidak terganggu tinggal 4.850 hektare atau jauh menurun dari seluas 261 ribu hektare. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah nyata dan perhatian kita dalam rangka pemulihan ekosistem mangrove tersebut,” jelas Gubri.

Baca juga:   Pawai Ta'aruf MTQ XLII Provinsi Riau di Dumai Diikuti 25 Ribu Peserta

Hutan mangrove menjadi daerah perlindungan dan perkembangan bagi biota laut, seperti ikan, kepiting, udang dan moluska, serta berbagai jenis satwa seperti monyet, burung dan reptil. Dukungan terhadap sub sektor perikanan komersial maupun terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar yang menggantungkan sumber penghasilan dan makanannya dari hasil perikanan juga sangat nyata.

Manfaat yang tidak dapat diabaikan dari hutan mangrove berupa dukungan dalam pengembangan pariwisata, konservasi, pendidikan dan juga penelitian. Namun pada sisi lain ekosistem mangrove justru merupakan salah satu ekosistem paling terancam di dunia.

Tahun ini Pemerintah RI  melakukan kegiatan penanaman serentak di seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatan penanaman serentak ini dimulai di Pulau Sumatera pada 3 Agustus 2020. Selanjutnya kegiatan puncak penanaman bersama Presiden dipusatkan di Provinsi Bangka Belitung pada tanggal 5 Agustus 2020 dan diikuti oleh seluruh Gubernur se-Sumatera secara virtual bersama Presiden.

“Penanaman mangrove hari ini merupakan salah satu bentuk aksi nyata dan hasil kerjasama para pihak terkait di Provinsi Riau dan Kota Dumai, yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari aksi dan kampanye terkait pentingnya pelestarian dan perbaikan pengelolaan ekosistem mangrove di dunia,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod.

“Alhamdulillah pada hari ini akan ditanam sebanyak 2.020 batang bibit mangrove jenis Api-api dan Bakau di daerah Guntung dan secara simbolis dilakukan di Bandar Bakau Kota Dumai,” tambah Mamun Murod.

Turut hadir pada penanaman Mangrove, Kapolda Riau, Wali Kota Dumai, Dirjen Iklim Kementerian LHK, Ketua DPRD Riau, anggota DPRD Riau, Danrem 031 WB, dan unsur lainnya.(***)