BANK BRI TEMBILAHAN INHIL RIAU MENGECEWAKAN NASABAH TERKAIT UANG DAN ATM TERTELAN DI MESIN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI

TEMBILAHAN – Beritapojok.com – Menurut wartawan koran riview ombusdman Eddy Susanto.sekalian sebagai nasaba BRI Tembilahan kepada Beritapojok.com,yang dimana kurang lebih 15 tahun jadi nasaba Bank BRI saya pribadi sagat merasa di kecewakan oleh pihak bank BRI pendor dan pihak telkomsel,

Hal ini seringya uang yang di mana berada di dalam ATM hilang tiba- tiba tampa sebab.diataranya iyalah bermula kami selaku nasaba ingin mengambil uang untuk kebutuhan menghadapi bulan suci Rhomadan kuarang 2 hari lagi yang di mana kami sangat membutuhkan uang buat belanja kebutuhan buka bersama.

Di tangal 22 april 2020 jam 18:17:46 saya menarik uang di anjungan tunai mandiri tepatnya di depan hotel top 5 pasar pagi.saya mencoba mengecek apakah di atm saya ada uangnya yang dimana baru saja dapat kiriman dari sahabat.

Saya melihat ada uangnya lebih dari satu juta saya coba tarik. mesin atm berbunyi seperti pada umumnya mengeluarkan uang tapi pada kenyata,an nya uang lenyap 950 ribu bersisa kurang lebih seratus ribu rupia.saya coba komfirmasi ke pihak bang yang ber alamat di jalan emboya tepatnya depan rumah dinas kapolres inhil saya berjumpa dengan sekuriti bank.

sekuriti menganjurkan silakan datang besok bikin pengaduan ke bank pak .

Ke esokan harinya jam 9,00 saya melpor ke pihak bank dan segera di proses pihak pegawai bank BRI mengatakan uang akan kembali selambat lambatnya 14 hari kerja kami menunggu kurang lebih 10 hari baru keluar .ini kan menghabat nasaba dan sangat mengecewakan.

Kasus kedua yang saya alami iyalah pada tangal 20 mei 2020 jam 16 ,00 saya mencoba menarik uang di ajungan tunai mandiri pas di depan kantor kejaksaan negeri inhil.ternyata kartu ajungan tunai mandiri saya tertelan dan tidak keluar lagi saya sangat kecewa karna uang saat ini kami perlu kok bisa terjadi kesalahan kartu atm di telan mesin atm,saya coba lapor ke sekuriti bank BRI sekuriti menyampakan bapak datang aja hari jumat saat ini bank sudah tutup dan besok hari kamis tangal merah di pagi jumat saya datang mengambil antrian ke 502 pas masuk jam 9,00 bpagi saya dipagil dan di proses untuk buat kartu baru lagi dan makai matrai 6000.saya yang anehnya kesalah bukan di kita kok di bebankan pakai matrai.

Singkat cerita selesai saya bikin kartu atm.dan saya berjalan meminta ijin dengan sekuriti untuk jumpa pimpinan bank mau komfirmasi buat pemberita,an.saya di anter oleh sekuriti ke ruangan pimpinan saya di hadang oleh salah satu pejabat bank yang dimana mengaku sebagai supervesor dan beradu argumen supervesor menghadapi saya bak menghadapi pereman sabil berdiri dan bernada ketus tampa mempersilakan saya duduk.ahirnya saya meminta kepada supervesor jika mau bicara jangan sabil berdiri pak hargai saya sebagai media dan nasaba yang sangat menyakit kan.

Padahal ada pejabat yang duduk di kursi bernama pak elpin mengelakan tangan se akan akan menolak kedatangan saya ahirnya supervesor mepersilakan duduk dengan tidak iklas .saya menanyakan bapak sebagai apa?jawab nya saya sebagai supervesor siapa nama bapak?dia diam seribu bahasa tidak mau memberikan namanya .dan ahirnya datang salah satu pejabat bank datang memperkenalkan diri nya dan meminta saya menemuainya saya pun duduk.

Baca juga:   Kadin Berharap Pelindo Bisa Berkontribusi Membangun Dumai

“Eddi susanto menambahkan,saya selaku wartawan mengatakan kepada pak elpin yang bisa di bilang tangan kanan pimpinan bank karna dia pun tidak mau memberikan keterangan dia sebagai apa jabatanya di bank itu.saya mengutarakan kenapa sambutan staaf dan pejabat bank bapak kayak gini dia pun meminta maaf kepada pihak media

Kami koran riview ombusdman mengenal kan diri sebalik nya
pak elpin mengenalkan jadi dirinya siapa dan dari mana berasal
pak elpin memerikan keterngan bahwa dia adalah orang basrah dia baru tingal di inhil bapak saya komadan PM pangkatnya kapten menjabat di propinsi sumbar dan saya banyak kenal dengan wartawan inhu.saya berpikir sangat aneh kok tiba- tiba dia bawak bawak nama TNI padahal saya hanya nasaba yang ingin komfirmasi aja pak elpin bicara sebelum jumpa pak pikri pimpinan bank semua tamu harus melalu saya dulu katanya.

saya pun mengatakan sipat saya datang hanya sulatuhrahim aja pak elpin saya tidak berharap apa apa.harapan saya bapak bisa meningkatkan pelayanan yang bermutu saling menghargai jangan seperti supervesor tadi..ahirnya saya pamit pulang tiba tiba pak elpin memberkan uang kepada saya entah untuk apa.saya selaku wartawan mengambil uang untuk barang bukti bahwa ada nya indikasi dan diduga gratipikasi.
setelah pulang saya komfirmasi melalu pesan singkat bahwa saya ijin meminta di pasilitasi ingin jumpa pimpinan bank pak pikri dan saya mengutarakan mohon maaf pak elpin saya tidak ada minta uang kepada bapak bahkan uang ini akan saya kembalikan ke bapak .
jawap pak elpin siap nanti saya jumpakan dengan pimpinan dan memgenai uang yang saya kasih itu hanya buat beli koran aja pak jangan di sebut sebut pak edi.itu jawapan pak elpin di pesan singkat .

Saya berharap kepada pihak bank lebih mengutamakan pelayanan bermutu sopan santun dan ber aklak ini tidak mencerminkan sebagai supervesor bank ternama begitupun kepada pihak pendor pihak telkomsel jangan ada lagi masalah seperti ini akibat jaringan dan mesin atm yang kurang di pantau oleh pendor.

Ahirnya sampai soreh saya tunggu blm ada juga komfirmasi dari elpin kapan saya bisa jumpa.saya meminta kepada Derektur utama Bank BRI atas nama pak SUNARSO untuk memberikan sangsi kepada pejabat yang kurang sopan terhadap nasaba.begitupun kepada mentri BUMN erick thohir harus memberikan teguran kepada pihak bank BRI tembilahan karna hari hari jika kita tanya nasaba yang antri ada saja hal terjadi sepeti saya.Imbuh eddy susanto sangat kesal.(Marbun)