Pemdes Resam Lapis Gelar Sosialisasi BPJS Kesehatan Tampil Terbaik, 12 Finalis Qiraat Mujawwad Dewasa Bersaing Ketat, pada malam menuju Final Upaya Wujudkan Swasembada Pangan 2025 Bupati Kasmarni Tegaskan dalam Penerapan Layanan Publik Harus Memperhatikan 6 Prinsip Pelayanan Selama 14 Hari, Polres Bengkalis Gelar Ops Patuh Lancang Kuning 2025 Finalis KTIQ dan KTIH Tampil Maksimal Presentasikan Karya Tulis di Depan Dewan Hakim

Berita

Akibat Sentimen Domestik, Rupiah Sentuh ke Rp15.630 per Dolar AS

badge-check


					Ilustrasi (Foto: Antara) Perbesar

Ilustrasi (Foto: Antara)

JAKARTA, Beritapojok.comNilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.630 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Senin sore. Posisi itu menguat 250 poin atau 1,57 persen dari Rp15.880 per dolar AS, Kamis sore.
 
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.840 per dolar AS atau menguat dari Rp16.241 per dolar AS, Kamis (9/4/2020).
 
Di kawasan Asia, rupiah memimpin penguatan mata uang terhadap dolar AS. Diikuti yen Jepang menguat 0,44 persen dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
 
Sementara mata uang Asia lainnya justru kompak terperosok ke zona merah. Won Korea Selatan melemah 0,76 persen, ringgit Malaysia minus 0,31 persen, yuan China minus 0,25 persen, dolar Singapura minus 0,19 persen, peso Filipina minus 0,12 persen, dan baht Thailand minus 0,1 persen.
 
Sebaliknya, mata uang negara maju cenderung lebih variasi. Dolar Australia melemah 0,06 persen, dolar Kanada minus 0,05 persen, euro Eropa minus 0,03 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen. Namun, poundsterling Inggris menguat 0,46 persen dan rubel Rusia 0,44 persen.
 
Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah utamanya terpengaruh oleh sentimen dari dalam negeri. Pertama, rencana kerja sama antara Bank Indonesia dan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
 
Hal ini membuat pelaku pasar keuangan cukup tenang, meski cadangan devisa BI tinggal tersisa US$121 miliar. Selain itu, pelaku pasar juga optimis ada ruang penurunan tingkat suku bunga acuan BI dalam waktu dekat untuk menambah stimulus ekonomi di sektor moneter.
 
“Hal tersebut tentunya membuka peluang BI untuk kembali menurunkan suku bunga dan bisa disambut positif oleh pelaku pasar,” ujar Ibrahim.
 
Selain itu, dari eksternal pasar juga menyambut baik rencana pemberian stimulus The Fed berupa pinjaman ke dunia usaha dengan nilai mencapai US$2 triliun sampai US$3 triliun.
 

Tak hanya The Fed, Uni Eropa juga mengucurkan stimulus senilai 500 miliar euro guna membantu perekonomian negara-negara anggota zona Eropa yang tertekan akibat pandemi virus corona. (FR/***)

 

Sumber: CNNIndonesia

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Pemdes Resam Lapis Gelar Sosialisasi BPJS Kesehatan

10 Juli 2025 - 10:58 WIB

Tampil Terbaik, 12 Finalis Qiraat Mujawwad Dewasa Bersaing Ketat, pada malam menuju Final

10 Juli 2025 - 04:56 WIB

Upaya Wujudkan Swasembada Pangan 2025

9 Juli 2025 - 22:56 WIB

Bupati Kasmarni Tegaskan dalam Penerapan Layanan Publik Harus Memperhatikan 6 Prinsip Pelayanan

9 Juli 2025 - 16:54 WIB

Selama 14 Hari, Polres Bengkalis Gelar Ops Patuh Lancang Kuning 2025

9 Juli 2025 - 10:54 WIB

Trending di Bengkalis