BENGKALIS – Suasana khidmat di arena utama Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII di Kendari, Sulawesi Tenggara, pecah oleh gema takbir dan isak tangis haru. Di tengah riuh itu, seorang gadis dari Kabupaten Bengkalis, Riau, berdiri dengan mata berkaca-kaca. Dialah Nayya Melhanie Salsabila, yang namanya baru saja diumumkan sebagai Juara 1 pada cabang Hafalan 100 Hadist dengan Sanad Putri, Minggu, 19 Oktober 2025.

Kemenangan Nayya bukan sekadar medali emas. Itu adalah puncak dari perjalanan panjang yang ditempuh dengan doa, dedikasi, dan pengorbanan tanpa henti. Di panggung nasional yang megah, ia tidak hanya mewakili dirinya sendiri, tetapi juga membawa nama harum Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau, membuktikan bahwa bibit-bibit unggul penghafal hadis lahir dari Negeri Junjungan.
Perjuangan kafilah Riau, khususnya para srikandi asal Bengkalis, tidak berhenti pada Nayya. Semangat juang itu menular kepada rekan-rekannya. Latifah Naila, dengan ketenangan dan kekhusyukannya, berhasil meraih predikat Harapan 1 pada cabang Hafalan Qur’an 10 Juz Putri. Meski belum mencapai podium utama, pencapaian ini adalah bukti ketangguhannya di tengah persaingan yang begitu ketat.

Di cabang yang menguji ketajaman pena dan pikiran, Alfi Hasanah turut menyumbangkan prestasi sebagai Harapan 2 dalam Karya Tulis Ilmiah Hadist (KTIH) Putri. Karyanya berhasil mencuri perhatian dewan juri, menunjukkan bahwa delegasi Bengkalis tidak hanya kuat dalam hafalan, tetapi juga dalam pemikiran dan analisis ilmiah keislaman.

Namun, setiap kompetisi adalah potret perjuangan. Tiga putra-putri terbaik Bengkalis lainnya, Novia Ulfa (Hafalan Al-Qur’an 20 Juz Putri), Annisa Azzahra (Hafalan Al-Qur’an 30 Juz Putri), dan Alhafiz Alvi Syahputra (Karya Tulis Ilmiah Hadist Putra), telah memberikan penampilan maksimal mereka. Meski belum berkesempatan naik podium kali ini, semangat dan partisipasi mereka adalah kemenangan tersendiri yang patut diapresiasi. Mereka telah berdiri sama tinggi dengan para hafiz dan cendekiawan muda terbaik dari seluruh penjuru Indonesia.
Secara keseluruhan, tetesan keringat dan lantunan ayat suci dari para peserta ini berhasil membawa Kafilah Riau menduduki peringkat keempat nasional. Sebuah pencapaian yang sangat membanggakan, mengingat Riau bersaing ketat dengan provinsi-provinsi raksasa seperti Kalimantan Timur yang keluar sebagai juara umum, diikuti oleh DKI Jakarta di urutan kedua dan Sumatera Selatan di posisi ketiga.
Kabar gembira ini disambut dengan penuh syukur di Bengkalis. Bupati Kasmarni menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pahlawan Al-Qur’an dan Hadis ini.

”Prestasi yang ananda ukir telah mengharumkan nama Riau dan khususnya Kabupaten Bengkalis di tingkat nasional. Ini adalah buah dari kerja keras, disiplin, dan doa yang tak putus. Kami semua bangga,” ujar Bupati Kasmarni.
Beliau menambahkan, keberhasilan ini diharapkan dapat menyalakan api semangat bagi generasi muda lainnya untuk lebih giat belajar, berprestasi, dan membumikan Al-Qur’an serta hadis dalam kehidupan sehari-hari.
Dari Kendari, Nayya dan kawan-kawan akan pulang tidak hanya membawa piala, tetapi juga membawa kisah inspiratif tentang bagaimana anak-anak dari sebuah kabupaten di pesisir Riau mampu bersinar dan menggetarkan panggung nasional.
(diskominfotik/joekro)