Tersangka Pembakaran Masjid Minneapolis Didakwa dengan Kejahatan Federal

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS — Terdakwa pembakaran dua masjid di Minneapolis, Jackie Rahm Little didakwa dengan kejahatan rasial federal karena dengan sengaja merusak properti keagamaan, Kamis (4/5/2023). Pada konferensi pers, Jaksa Agung AS Andrew Luger mengatakan jaksa sedang mempertimbangkan tuntutan hak sipil tambahan.


“Penyelidikan Little terus berlanjut, karena kami berusaha mempelajari lebih lanjut tentang motivasi dan tindakannya,” kata Jaksa Agung Luger, dilansir dari Star Tribune, Jumat (5/5/2023).


Tuduhan federal menuduh Little (36 tahun) melakukan pembakaran terpisah pada 23 dan 24 April di Masjid Omar Islamic Center dan Masjid Al Rahma. Tindakannya itu tentu saja membuat Muslim di Minneapolis ketakutan dan menimbulkan rasa kecemasan, apakah mereka akan aman ketika beribadah di masjid dan tempat berkumpul Muslim lainnya.


Little diduga telah mengatur kedua kebakaran, tetapi tuduhan pembakaran baru terbukti hanya terkait dengan kebakaran kedua di Masjid Al Rahma, di Bloomington Avenue. Pada malam 24 April, menurut dakwaan, Little pergi ke Masjid Al Rahma dan menyalakan api di lantai tiga, ketika jamaah dan anak-anak penitipan 40 hari berada di dalam gedung.

 


Petugas pemadam kebakaran memadamkan api sebelum menyebar ke tingkat yang lebih rendah, tetapi tokoh masyarakat mengatakan perkiraan kerusakan sekitar 50 ribu dolar. Little ditangkap lima hari kemudian di Mankato.


Little juga menghadapi tuduhan pembakaran negara atas kebakaran itu namun pengacaranya tidak memberikan komentar apapun. Little muncul di pengadilan federal keduanya pada Kamis, mengaku tidak bersalah. Jaksa Agung Luger menolak mengomentari motif Little tetapi mengatakan penyelidik sedang menyelidiki masa lalunya untuk kemungkinan tuduhan tambahan.


“Kami semua ingin meyakinkan komunitas Muslim, dan anggota dari semua komunitas agama, bahwa kami menanggapi serangan terhadap rumah ibadah di tingkat tertinggi dan dengan sangat mendesak,” kata Luger.


Pengaduan dan sejarah kriminal Little menunjukkan pola penargetan Muslim, termasuk Perwakilan AS Ilhan Omar. Ibu Little mengatakan kepada penyelidik bahwa dia juga melecehkan seorang wanita Muslim ketika dia berada di perumahan sementara.


Little telah menjalani perawatan ke rumah sakit sebanyak tiga kali dalam beberapa tahun terakhir. Dalam kasus tersebut dokter mengatakan dia kemungkinan akan membahayakan pasien atau staf lain karena gangguan bipolarnya.


Seorang profesor hukum klinis dan direktur Klinik Hukum Keadilan Rasial Universitas Minnesota, Liliana Zaragoza, mengatakan dia berpikir serangkaian kasus dimana Little dituduh menargetkan Muslim adalah bukti kuat untuk penuntutan berbasis kejahatan rasial.


“Ini bukti yang tidak selalu tersedia dalam kasus seperti ini,” kata Zaragoza.


Dia menambahkan itu menunjukkan tujuan yang sangat spesifik yang tampaknya dimiliki orang ini. Kepala Polisi Minneapolis Brian O’Hara juga menghadiri konferensi pers di gedung pengadilan federal di Minneapolis, bersama dengan Jaksa Wilayah Hennepin Mary Moriarty, dan perwakilan federal lainnya. O’Hara mengatakan penangkapan Little di Mankato terjadi setelah seorang operator untuk Kantor Sheriff Blue Earth County diberi tahu bahwa Little ada di daerah tersebut.


“Ada banyak pekerjaan intensif yang dilakukan setiap hari sejak kebakaran pertama. Kami benar-benar memantaunya selama beberapa hari,” kata O’Hara.


Direktur eksekutif CAIR-MN, Jaylani Hussein, mengatakan penangkapan dan dakwaan tersebut sangat melegakan bagi komunitas Muslim di negara bagian tersebut. Pada hari-hari setelah kebakaran, Hussein mengatakan ada ketakutan yang meningkat, dengan para pemimpin masjid mengirimkan gambar atau video keamanan dari orang-orang yang mereka curigai mencoba masuk.


“Saya menerima pesan setiap hari dari masjid, para pemimpin yang mengambil foto orang-orang yang mencurigakan di masjid mereka, beberapa orang yang menggoyang-goyangkan pintu, datang berkali-kali,” katanya.


 



SumberRepublika.co.id