Jum’at 09 juli 2021
Beritapojok.com – Bantuan rehab rumah di Kecamatan Sinaboi di tahun 2019 samapi sekarang masih ada yang terbengkalai dan masih belum memenuhi bahan” bangunan.
waktu di konfirmasi narasumber (amang) tinggal di jalan utama sungai bakau Rt 1, mengatakan bahwa bahan untuk bangunan rumah tersebut tidak kunjung ada, dan tidak membayarkan upah tukang, sebab itu amang tidak bersemangat untuk membangun di rumahnya. terhitung masih ada 25 keping papan lagi yang belum sampai.
di Kepenghuluan sungai bakau tepatnya di desa sungai bakau ada sekitar 4 unit rumah, dan hanya satu unit yang sampai sekarang masih terbengkalai dan tidak diperhatikan oleh datuk Penghulu setempat. selain itu dari keterangan narasumber juga mengatakan bahawa, Bendahara Kepenghuluan Sungai bakau bernama (ijai) juga ada mengatakan bahwa ia tidak ingin lagi mau tahu dengan rehab rumah amang tersebut, seolah tak memikirkan keadaan Amang dengan rumah yang seperti itu.
amang sangat mengharapkan bahwa bahan rumah nya cepat sampai dan upah tukang nya di bayar, supaya mereka sekeluarga bisa tinggal di tempat nyaman. tak lagi membuat keluarga nya kedinginan dan kesempitan.
setelah mendapatkan info dari narasumber, Beritapojok pun mengkomfirmasi datuk Penghulu sungai bakau tersebut (supiyanto), dan beliau menjawab “itu salah orang itu, mengapa tidak di kerjakan nya. orang itu emang susah di kasi tau, orang gila tuak seperti itu payah, suami istri sama saja kelakuan nya, sedikit sedikit mau pisah itulah kelakuan gila tuak dia tu, dah minta bayar uang tukang sudah saya bayar, ntahlah bahkan saya sudah muak sama mereka” ungkap datuk Penghulu sungai bakau.
“kenapa sampai membawa masalah pribadi seseorang, seharusnya sebagai pelayan masyarakat, turuti lah apa yang beliau pinta jika memang ada bahan tersebut, gimana orang mau mengerjakanya kalo bahan nya tidak ada, gimana orang mau bersemangat coba? “kata Nyoto warga setempat.
Anehnya ialah, satu rumah itu saja yang tidak di perhatikan, ada apakah sebenarnya antara Penghulu dengan masyarakat di desa sungai bakau tersebut? itu menjadi tanda tanya juga untuk Narasumber.
salah seorang Wakil Ketua organisasi KAMI (komunitas aktivis muda Indonesia) Alkef Firdaus menyatakan “mengapa harus melihat kepribadian seseorang, mengapa harus di perselisihkan? kalau memang tidak ada kendala dalam bahan bangunan, kenapa tidak di antar. ada apa memangnya? melihat dari komentar Penghulu tersebut saya tidak setuju kalau beliau membawa kepribadian orang lain. untuk apa jadi Penghulu jika tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat anda. saya minta kepada Bupati Rokan_Hilir sekaligus penasehat KAMI (Afrizal Sintong) untuk menegur Kepala Desa seperti itu, supaya tidak mengasingkan antara masyarakat. supaya lebih tegas dan lebih bijak dalam menyelesaikan masalah masyarakat, bukan dengan membiarkan masyarakat seperti itu” tegasnya.
DEFRI_NURIZAN